
Sampul Buku Marhaenisme Mencapai Kesejahteraan Rakyat Jelata. Karya Tulis Kader GMNI Komisariat Al Qolam Malang. (Syaifudin Zuhri. 2025).
Pojokdesa.id – MALANG. – Menulislah seperti Wartawan dan Berbicaralah Seperti Orator merupakan petuah terkenal dari tokoh kebangkitan nasional, Hos Tjokro Aminoto.
Petuah terkenal dari tokoh kebangkitan nasional sekaligus guru hidup yang membimbing Bung Karno muda saat mengenyam pendidikan di HBS Surabaya juga menjadi motivasi bagi para Kader Soekarnois muda di organisasi GMNI Komisariat Al Qolam Malang tetap produktif menulis.
Kali ini, salah satu Kader GMNI Al Qolam Malang, Syaifudin Zuhri berhasil merampungkan karya buku berjudul “Marhaenisme: Menggapai Kesejahteraan Rakyat Jelata”
Buku yang ditulis oleh Syaifudin Zuhri mantan Ketua Komisariat GMNI Al Qolam Malang Periode 2023-2024 ini merupakan karya buku yang mengulas tentang kontekstualisasi ajaran marhaenisme Bung Karno sebagai pisau analisa memandang realitas kehidupan rakyat Indonesia hari ini.
“Di tengah hiruk-pikuk kemajuan zaman, ketika gemerlap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi sering kali menjadi sorotan utama, ada satu realitas yang tak boleh dilupakan: nasib rakyat jelata. Mereka, yang menjadi tulang punggung bangsa, kerap kali terpinggirkan dalam narasi besar kemajuan. Kesenjangan sosial yang kian lebar, akses terhadap sumber daya yang timpang, dan ketidakadilan yang masih mengakar menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk keadilan sosial belum usai”. Ungkapnya.
Ia mengatakan Marhaenisme sebagai ideologi organisasi kepemudaan yang ia geluti saat di kampus menjadi ajaran ideologi perjuangan rakyat yang masih sangat relevan sampai hari ini.
“Di sinilah Marhaenisme, sebuah ideologi yang lahir dari jiwa perjuangan Bung Karno, kembali menemukan relevansinya. “Buku Marhaenisme: Menggapai Kesejahteraan Rakyat Jelata, hadir sebagai upaya untuk menghidupkan kembali semangat ideologi yang berpijak pada sosialisme, kesetaraan, dan pemberdayaan rakyat kecil”. Ujarnya
Menurut aktivis yang akrab disapa Bung Syaifudin ini, Marhaenis sebagai ajaran bukan hanya menjadi warisan sejarah. “Marhaenisme bukanlah sekadar warisan sejarah”. Ungkapnya.
Dalam buku ini, ia mengungkap bahwa Marhaenisme sebagai ideologi perjuangan yang dicetuskan Bung Karno juga menjadi jalan yang menuntun rakyat Indonesia keluar dari jurang kemelaratan.
“Akan tetapi Marhaenisme juga merupakan cerminan visi yang tetap aktual untuk menjawab tantangan zaman, seperti kemiskinan, ketimpangan, dan marginalisasi sosial”. Imbuh Bung Syaifudin kepada Pojokdesa.id. Minggu, (04/05/2025).
Selain mengungkap gambaran umum karyanya ini. Tulisan ini juga menjadi karya buku ke dua yang akan segera ia terbitkan.
Ia berkata dalam buku ini juga ia mengajak pembaca untuk bersama-sama menyelami ajaran Marhaenisme Bung Karno. Ia berkata buku ini Tak hanya memuat romantisme pemikiran bung Karno melainkan juga pemaduan antar pemikiran bung Karno dengan realitas kehidupan rakyat hari ini.
“Melalui buku ini, kami mengajak pembaca untuk menyelami prinsip-prinsip Marhaenisme—keadilan sosial, solidaritas, dan kebersamaan—serta mengeksplorasi bagaimana ideologi ini dapat diterjemahkan ke dalam langkah-langkah nyata, mulai dari pemberdayaan usaha kecil hingga kebijakan publik yang inklusif.
Buku ini menjadi pintu masuk untuk memahami mengapa Marhaenisme tetap relevan dan bagaimana ia dapat menjadi kompas dalam membangun masyarakat yang lebih adil. Buku ini bukan hanya tentang mengenang gagasan besar dari masa lalu, tetapi juga tentang merangkai harapan untuk masa depan, di mana rakyat jelata tidak lagi menjadi penonton dalam pembangunan, melainkan pelaku utama yang menentukan arah perubahan. “. Terang Bung Syaifudin. Minggu, (04/05/2025).
Syaifudin Zuhri aktivis Kader GMNI Al-Qolam Malang sekaligus penulis buku berjudul “Marhaenisme: Menggapai Kesejahteraan Rakyat Jelata” ini berkata buku yang telah ia rampungkan dalam proses layout percetakan.
Ia berharap karyanya ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menjadi kontribusi anak bangsa yang ingin mewujudkan cita-cita keadilan sosial bagi rakyat Indonesia.
“Kepada para pembaca—mahasiswa, akademisi, aktivis, dan masyarakat umum—kami persembahkan buku ini semoga bermanfaat dan dapat menggugah nurani pembaca untuk bersama-sama mewujudkan visi Marhaenisme: sebuah Indonesia yang sejahtera, setara, dan bermartabat”. Tutup Syaifudin Zuhri kepada Jurnalis Pojokdesa.id. Minggu, (04/05/2025).