
Aksi GMNI Jakarta Selatan Tuntut Reformasi Struktural di Pemerintahan. Senayan, Jakarta Pusat. Jumat, (23/05/2025)
Pojokdesa.id – NASIONAL – Indonesia tidak akan pernah maju jika masih dikuasai oleh generasi tua pewaris budaya Orde Baru yang korup, otoriter, dan anti-demokrasi. Sejak runtuhnya rezim Orde Baru tahun 1998, rakyat Indonesia menuntut lahirnya tatanan baru yang demokratis, bersih, dan berpihak pada kepentingan rakyat.
Desakan ini disampaikan Organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Cabang Jakarta Selatan (GMNI Jaksel) melalui Pres Rilis Tuntutan Sikap GMNI Jakarta Selatan. Jumat, (23/05/2025).
Dalam Rilis tersebut GMNI Jaksel Menuntut agar pemerintah melakukan reformasi struktural dengan menghentikan militerisasi di lembaga pemerintahan dan memecat pejabat pemerintahan yang korup.
“Pemerintahan dan militer masih dikuasai oleh tokoh-tokoh lama yang terbukti gagal mengawal demokrasi”.Ujarnya.
Dendy Se Ketua GMNI Jaksel menyampaikan tuntutan GMNI Jaksel itu disampaikan karena pembacaan bersama melihat kondisi lembaga negara yang banyak di isi oleh militer warisan rezim orde baru dan rezim dinasti.
“Banyaknya lembaga negara yang dikuasai oleh pimpinan dari militer warisan Rezim Orde Baru dan Rezim Dinasti, menjadi penyebab budaya korupsi dan tata kelola pemerintahan tak transparan, dengan pola pikir otoriter dan budaya korupsi, Tidak berani menghadapi tuntutan transparansi dan akuntabilitas publik”. Imbuhnya. Jumat, (23/05/2025).
Menurutnya, pola pikir otoriter dan menjalarnya budaya korupsi di Indonesia akibat dari tokoh-tokoh lama warisan rezim orba yang banyak menguasai lembaga pemerintahan. Padahal tokoh-tokoh lama tersebut terbukti gagal mengawal demokrasi dan agenda reformasi/perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik.
“Selain Menghambat regenerasi kepemimpinan yang progresif dan revolusioner. 27 tahun setelah Reformasi 1998, perubahan yang dijanjikan belum sepenuhnya terwujud. Pemerintahan dan militer masih dikuasai oleh tokoh-tokoh lama yang terbukti gagal mengawal demokrasi. Mereka adalah benalu reformasi, penghambat regenerasi, dan musuh perubahan.” Tegas Tuntutan Sikap GMNI Jaksel. Jumat, (23/05/2025).
Atas pembacaan tersebut, melalui Pres Rilis GMNI Jaksel menyampaikan tuntutan sikap mendesak Reformasi Struktural di Indonesia.
“Sudah saatnya kita ambil sikap “Potong satu generasi” dengan tegas kita serukan Pecat dan singkirkan semua pejabat birokrasi dan jenderal aktif yang terbukti terlibat atau menjadi bagian dari sistem Orde Baru dan pelanggaran HAM masa lalu, melarang pengangkatan tokoh generasi Orde Baru dalam jabatan strategis negara dan adili kronik-kronik suharto”. Ungkap Rilis Tuntutan GMNI Jaksel.
Menurut Dendi Se Ketua Cabang GMNI Jaksel menyampaikan alasan Potong Satu Generasi bukanlah bentuk diskriminasi usia, melainkan strategi percepatan reformasi struktural di Indonesia.
“Kami percaya, tanpa keberanian untuk memutus rantai masa lalu yang penuh penyimpangan, Indonesia tidak akan pernah benar-benar berubah. Kita bisa lihat. Dua dekade lebih setelah Reformasi 1998, bangsa ini kembali terjebak dalam pusaran kekuasaan otoriter, korup, dan manipulatif,”. Tutup Dendi. Jumat, (23/05/2025).