Skip to content
4 Juni 2025
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Beranda
  • Redaksi
POJOKDESA.ID

POJOKDESA.ID

Primary Menu
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Olahraga
POJOKDESA.ID
  • Home
  • Ketua MDMC Wilayah Sebut Banjir Besar di Kalbar Sebagai Bencana Ekologi

Ketua MDMC Wilayah Sebut Banjir Besar di Kalbar Sebagai Bencana Ekologi

pojokdesa 30 Januari 2025
20250130_190904

Distribusi bantuan sembako oleh relawan MDMC Kalbar ke Warga Terdampak di Desa Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah. Kamis, (30/01/2025).

Pojokdesa.id – Pontianak. Musim hujan kebanjiran, musim panas kebakaran kata yang cocok menggambarkan kondisi alam di Kalimantan Barat (Kalbar). Musim hujan yang terjadi di Kalbar membuat sejumlah daerah terendam banjir yang cukup parah.

Banjir yang merendam sejumlah wilayah di Kalbar tersebut, cukup parah di rasakan masyarakat di tiga wilayah yakni kabupaten Bengkayang, Landak dan Kabupaten Mempawah.

Hal itu disampaikan Bahruni Hendri, Ketua Tim relawan penanganan bencana Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Provinsi Kalimantan Barat.

Ia mengatakan dari hasil koordinasi internal dan eksternal tim relawan MDMC wilayah dan daerah tiga kabupaten tersebut menjadi wilayah terdampak banjir yang cukup parah.

”Terkait bencana hidrometeorologi atau banjir dan ada juga tanah longsor di Kalbar, Perserikatan Muhammadiyah melalui MDMC wilayah dan daerah melakukan koordinasi respon cepat di tiga wilayah yang paling terdampak yakni Kabupaten Bengkayang, Landak dan pagi tadi bertambah di Mempawah”. Ujarnya. Selasa, (28/01/2025).

Ia menjelaskan kondisi banjir yang terjadi kali ini lebih besar dibandingkan banjir yang pernah terjadi di Kalbar sebelumnya. Asumsi itu ia sampaikan dari hasil asesmen kaji cepat situasi dan kondisi banjir yang di lakukan Tim Relawan MDMC Kalbar.

“Aksi respon cepat MDMC Kalbar terhadap situasi dan kondisi banjir di tiga wilayah terdampak tersebut yakni kami melakukan asesmen awal mendata warga yang terdampak, selanjutnya kami melakukan kaji cepat situasi wilayah yang kita terbitkan melalui laporan situasi wilayah bencana atau Situasional Disaster Report”.

“Dari hasil kaji cepat yang dilakukan kawan-kawan MDMC, pulau Kalimantan khususnya Kalbar memang tidak masuk dalam wilayah cesar/patahan bumi yang berpotensi bencana gempa, akan tetapi potensi bencana banjir di Kalbar sangat signifikan”.

”Dari hasil kaji cepat dan evakuasi, warga terdampak banjir di lapangan menyampaikan bahwa banjir kali ini sangat besar di bandingkan banjir sebelumnya, menurut mereka pernah ada banjir besar tahun 90-an lalu namun tak sebesar banjir yang terjadi sekarang”. Ujarnya.

Selain itu Bang Galon sapaan akrab Bahruni Hendri Ketua MDMC Kalbar itu berkata bahwa banjir kali ini terjadi akibat deforestasi lahan dan hutan yang terjadi di Kalbar. Ia berpendapat kondisi banjir Kalbar ini menjadi tanda Kalbar Darurat Ekologi.

“Kalau kita melihat dari kaca mata bencana Banjir Kalbar hari ini adalah bencana ekologi, alih fungsi lahan, kebakaran hutan dan kerusakan hutan besar-besar di Kalbar menyebabkan tidak adanya watercatmen area atau wilayah penyerap atau penampung air”.

“Bencana banjir Kalbar kali ini menandakan kondisi lingkungan Kalbar tidak baik-baik saja, menurut saya bencana ini bencana ekologi Kalbar darurat ekologi”. Tegasnya.

Berdasarkan pantauan tim MDMC Kalbar, banjir yang terjadi di tiga wilayah kalbar tersebut sampai saat ini belum surut. Ia menyampaikan sebagai upaya penanganan banjir di wilayah terdampak Serikat Muhammadiyah melalui Tim Relawan Bencana MDMC Kalbar melakukan aksi kemanusiaan dengan menyalurkan bantuan sembako, mendirikan dapur umum dan membantu evakuasi warga di tiga wilayah yakni Kabupaten Bengkayang, Landak dan Mempawah.

“Pada masa recovery atau pemulihan warga di wilayah yang terdampak banjir, MDMC Wilayah dan Daerah melalui aksi respon cepat membantu evakuasi warga dengan membangun dapur umum, menyalurkan bantuan sembako kepada warga di Bengkayang, Landak dan Mempawah”. Ujarnya.

Ia berharap banjir kali ini dapat menjadi perhatian bersama, ia berkata untuk mencegah atau memitigasi peristiwa banjir besar ini kembali terjadi dibutuhkan kesadaran bersama dan perhatian khusus dari pemerintah daerah.

“Kami tidak bisa bilang pemerintah daerah tidak bekerja, kawan-kawan BPBD di daerah sudah sangat bekerja, kami bersama kawan-kawan BPBD berkolaborasi membantu warga yang terdampak banjir. Mungkin dibutuhkan perhatian bersama khususnya pemerintah daerah untuk memitigasi peristiwa serupa terjadi di Kalbar.” Tutup Bahruni Hendri saat diwawancarai Pojokdesa.id. Rabu. (30/01/2024).

Continue Reading

Previous: Lakukan Aksi Respon Cepat, MDMC Muhammadiyah Bantu Masyarakat di Tiga Wilayah Terdampak Banjir Kalbar
Next: Petugas Lanud Bandara Supadio Amankan 4 Penumpang Hendak Selundupkan Sabu Seberat 2kg
Space Iklan Pojokdesa.id

Berita Terkait

Dr. Muhammad Adib. M.A.

Mengingat Islam Nusantara, Manhaj Islamiyah dan Basis Ideologi Perubahan Menuju Tatanan Masyarakat yang Adil Sejahtera

pojokdesa 1 Juni 2025
20250527_053121

Menjaga Idealisme di Tengah Godaan Dunia Kerja

pojokdesa 27 Mei 2025
Konfercab PA GMNI Kota Pontianak

Gelar Konfercab Ke Dua, PA GMNI Pontianak Berhasil Tetapkan Genialogi Gerakan dan Nahkoda Baru Organisasi Priode 2025-2030

pojokdesa 27 Mei 2025
GMNI Cabang Jakarta Selatan Nyatakan Sikap Desak Reformasi Struktural di Pemerintahan

GMNI Cabang Jakarta Selatan Nyatakan Sikap Desak Reformasi Struktural di Pemerintahan

pojokdesa 23 Mei 2025
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Beranda
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Beranda
  • Redaksi
POJOKDESA.ID MEDIA ARUS BAWAH | MoreNews by AF themes.
Kontak Redaksi Pojokdesa.id