
Aksi Solidaritas Aliansi BEM dan Mahasiswa Kalimantan Barat Desak Aparat Kepolisian Dan Pemerintahan Kota Semarang Bebaskan Sejumlah Mahasiswa yang ditahan saat Aksi Peringatan Hari Buruh Internasional. Bundaran Digulis Kota Pontianak. Senin, (05/05/2025).
Pojokdesa.id – PONTIANAK. Setiap orang bebas untuk berpikir,menyatakan pendapat serta mengekpresikan pikiran dan pendapat tersebut di muka umum.
Dalam rangka solidaritas antar organisasi kemahasiswaan di Indonesia, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Kalimantan Barat mendesak aparat pemerintahan maupun kepolisian menghentikan tindakan represif, terhadap sejumlah mahasiswa yang ditahan saat menggelar aksi peringatan hari buruh internasional (May Day) di Semarang, Jawa Tengah pada Kamis, (01/05/2025) lalu.
Desakan tersebut di sampaikan Koordinator Wilayah BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) Kalimantan Barat dalam aksi solidaritas BEM dan Aliansi Mahasiswa Kalbar yang berlangsung di Bundaran Digulis Kota Pontianak, pada Senin, (05/05/2025).
Syarifudin Darma Koordinator Wilayah BEM SI yang membacakan tuntutan aksi solidaritas tersebut menyatakan tuntutan agar Aparat Penegak Hukum dan Pemerintahan Kota Semarang, Jawa Tengah, segera melepaskan sejumlah mahasiswa yang ditahan saat aksi peringatan hari buruh di Kota Semarang beberapa waktu lalu.
“Hidup mahasiswa hidup rakyat Indonesia, saya Syarifudin Darma Presiden Mahasiswa Politeknik Negri Pontianak sekaligus koordinator wilayah BEM SI bersama kawan-kawan Aliansi Mahasiswa Kalimantan Barat menyatakan sikap kepada Aparat Kepolisian dan Pemerintahan Kota Semarang untuk membebaskan teman-teman kami yang kemaren di tangkap karena aksi demonstrasi hari buruh.”. Ujarnya
Syarifudin sapaan akrab Presiden Mahasiswa Politeknik Negri Kota Pontianak (POLNEP) menyampaikan melalui aksi solidaritas ini, Aliansi BEM dan Mahasiswa Kalbar menyampaikan dukungan moril terhadap sejumlah mahasiswa yang ditahan dan mengutuk keras tindakan represif aparat pemerintahan dan kepolisian tersebut.
“Kami meminta kepada pemerintah dan aparat kepolisian Semarang untuk menegakan kebenaran dan melepaskan rekan kami sejumlah mahasiswa yang di tahan saat aksi demonstrasi hari buruh di Semarang Jawa Tengah ”. Ungkap Sarifudin saat membacakan tuntutan aksi solidaritas Aliansi Mahasiswa Kalbar. Senin, (05/05/2024).
Selain pernyataan tersebut, dalam rilis tuntutan resmi yang di unggah Aliansi Mahasiswa Kalbar di media sosial pada Senin, (05/05/2025) kemaren. Aliansi Mahasiswa Kalbar mengecam tindakan represif aparat kepolisian yang menembakan gas air mata kepada demonstran aksi peringatan hari buruh di Semarang.
Menurut Aliansi Mahasiswa Kalbar tindakan tersebut mencerminkan wajah dari rezim negara yang anti terhadap kritik
“Kami mengecam keras tindakan represif aparat Kepolisian yang telah menembakan gas air mata, melakukan kekerasan fisik dan menahan 18 mahasiswa, di mana 14 orang masih di tahan sampai hari ini, Tindakan ini mencerminkan wajah pemerintahan dan aparat negara yang semakin anti kritik”. Ungkap Tuntutan Aksi Solidaritas Aliansi Mahasiswa Kalbar.
Dalam tuntutan aksi solidaritas yang dipublis akun sosial media Kastrag BEM Polnep Pontianak, Senin, (05/05/2025) kemaren, Aliansi Mahasiswa Kalbar menyampaikan empat poin yang menjadi tuntutan aksi tersebut.
Empat poin tuntutan aksi solidaritas Aliansi BEM dan Mahasiswa Kalbar yakni 1. Menuntut Pembebasan tanpa syarat kepada seluruh mahasiswa yang ditahan, 2. Penghentian kriminalisasi terhadap aktivis dan gerakan kemahasiswaan. 3. Melakukan pengusutan terbuka atas tindakan kekerasan oleh aparat. 4. Jaminan perlindungan terhadap hak demokrasi dan hak asasi setiap orang Indonesia menyampaikan pendapatnya di muka umum”. Jelas Rilis Tuntutan Aksi Solidaritas Aliansi Mahasiswa Kalbar di Akun Sosial Media. Senin, (05/05/2025)
Tak hanya empat poin tuntutan yang disampaikan Aliansi Mahasiswa Kalbar, dalam Aksi Solidaritas itu mereka juga menyampaikan dukungan dengan terus mengawal persoalan ini sampai selesai.
Dalam rilis aksi solidaritas Aliansi Mahasiswa Kalbar ini juga menegaskan akan mengkonsolidasi mahasiswa dan organisasi gerakan mahasiswa dari berbagai kampus di Kalbar apabila tuntutan aksi solidaritas kali ini diabaikan.
“Kami menegaskan apabila tuntutan ini tak di indahkan dan rekan kami mahasiswa yang ditahan tak dibebaskan pemerintah dan aparat kepolisian, maka kami Aliansi Mahasiswa Kalbar akan mengkonsolidasi mahasiswa di lintas kampus dan organisasi untuk melakukan gelombang aksi secara besar-besaran di Kalimantan Barat”. Ungkap Pernyataan Dalam Rilis Tuntutan Aksi Solidaritas tersebut.
Aksi Solidaritas Aliansi BEM dan Mahasiswa Kalbar yang berakhir sampai sore hari ini diikuti puluhan mahasiswa dari sejumlah kampus di Kota Pontianak.
Menutup pernyataan aksi solidaritas tersebut, Aliansi Mahasiswa Kalbar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melawan segala bentuk tindakan represif terhadap hak asasi dan demokrasi rakyat.
Diakhir tuntutan aksi solidaritas Aliansi Mahasiswa Kalbar menyatakan “Hari ini kawan kami ditindas, besok bisa jadi kami, maka kami tidak akan diam dan kami tidak akan tunduk. Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat, Lawan Represi dan Bebaskan Kawan Kami”. Ungkap Aliansi Mahasiswa Kalbar dalam rilis tuntutan Aksi Solidaritas Mahasiswa Kalimantan Barat di media sosial BEM Polnep Pontianak. Senin, (05/05/2025).